Desa Dwi karya Mustika Ditetapkan Desa Tangguh Bencana
DL/29032022/MESUJI
---- Desa Dwi Karya Mustika (DKM) Kecamatan Mesuji Timur,
menjadi satu-satunya desa di Kabupaten Mesuji yang dikukuhkan menjadi desa
tangguh bencana (Destana) oleh Badan penangggulangan bencana daerah (BPBD)
Provinsi Lampung yang dilaksanakan di Balai desa setempat Selasa 29 Maret 2022.
Kepala BPBD melalui Sekertaris BPBD Provinsi Lampung,
Indra Utama saat pembentukan Destama di desa DKM mengatakan tujuan dibentuknya
Destana untuk mengantisipasi terjadinya bencana dan langkah-langkah
penanggulangannya.
Setelah pembentukan Destana selama 4 hari kedepan para
peserta akan dilatih dan dididik untuk menjadi relawan Destana.
"Desa DKM dipilih untuk menjadi desa tangguh bencana
dan tujuan pembentukan Destana yaitu suatu kemampuan mandiri untuk menghadapi
potensi ancaman bencana serta langkah-langkah penanggulangannya," jelas
Indra di hadapan para peserta.
Indra Utama menerangkan, sebuah Desa disebut mempunyai
ketangguhan terhadap bencana ketika desa tersebut memiliki kemampuan untuk
mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasikan sumber daya
masyarakat untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas demi
mengurangi risiko bencana.
Indra Utama menambahkan bahwa anggota Destana yang
dikukuhkan ada 30 orang yang disiapkan untuk membantu meminimalisir terjadinya
bencana di wilayah setempat.
"Anggota Destana terdiri dari aparatur desa
setempat, dari RT, RK, PKK, tokoh masyrakat, agama dan pemuda serta dari unsur
lain yang disiapkan untuk membantu penanggulangan bencana yang kapan saja
bisa terjadi," imbuhnya.
Pada pengukuhan Destana oleh BPBD Provinsi Lampung
tersebut juga diberikan diklat dan pemahaman terkait anggota dan relawan
Destana yang dibentuk di desa tersebut. BPBD Provinsi Lampung juga memberikan
Materi terkait pembentukan Destana.
Selain BPBD Provinsi Kepala pelaksana (Kalak) BPBD
Kabupaten Mesuji Sunardi juga menjadi nara sumber untuk para peserta yang
mengikuti Diklat. Pada kesempatan yang sama Kalak BPBD berharap kepada para
peserta Diklat agar mengikuti dengan baik semua materi yang disampaikan oleh
para nara sumber agar peserta bisa paham tugas dan apa saja yang harus
dilakukan ketika terjadi bencana.
"Bapak dan Ibu ini adalah orang-orang pilihan yang
dipilih oleh kepala desa yang memiliki jiwa sosial tinggi untuk menjadi
orang-orang yang disiapkan untuk membantu ketika terjadinya bencana, sebab
bencana itu tidak bisa di tolak tapi paling tidak kita bisa mengurangi resiko
dan dampak dari bencana itu sendiri," pungkasnya.
Kepala desa Dwi Karya Mustika, Edy Santoso sangat
bersyukur atas desanya terpilih sebagai Kampung Tangguh Bencana, dan akan
menganggarkan dari Dana Desa untuk darurat bencana, mengingat bencana datang
tidak dapat ditentukan kapan datangnya. (sup)
Comments